Sejarah Kabupaten Bekasi
Dalam catatan sejarah, nama "Bekasi" memiliki arti dan nilai sejarah yang khas. Menurut Poerbatjaraka, seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno - Asal mula kata Bekasi, secara filosofis, berasal dari kata Chandrabhaga. Chandra berarti "bulan" (dalam bahasa Jawa Kuno, sama dengan kata Sasi) dan Bhaga berarti "bagian". Jadi, secara etimologis kata Chandrabhaga berarti bagian dari bulan.
Kata Chandrabhaga berubah menjadi Bhagasasi yang pengucapannya sering disingkat menjadi Bhagasi. Kata Bhagasi ini dalam pelafalan bahasa Belanda seringkali ditulis "Bacassie" kemudian berubah menjadi Bekasi hingga kini. Bekasi dikenal sebagai "Bumi Patriot", yakni sebuah daerah yang dijaga oleh para pembela tanah air. Mereka berjuang disini sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan negeri tercinta dan merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Ballada kepahlawanan tersebut tertulis dengan jelas dalam setiap bait guratan puisi heroik Pujangga Besar Chairil Anwar yang berjudul "Krawang - Bekasi". Kini, Kabupaten Bekasi di usianya yang ke-57 tahun, banyak perubahan yang telah terjadi dari masa ke masa.
Sejarah terbentuknya Kabupaten Bekasi dimulai dengan dibentuknya "Panitia Amanat Rakyat Bekasi" yang dipelopori R. Supardi, M. Hasibuan, KH. Noer Alie, Namin, Aminudin dan Marzuki Urmaini, yang menentang keberadaan RIS- Pasundan dan menuntut berdirinya kembali Negara Kesatuan RI. Selanjutnya diadakan Rapat Raksasa di Alun-alun Bekasi yang dihadiri oleh sekitar 40.000 orang rakyat Bekasi pada tanggal 17 Pebruari 1950. Menyampaikan tuntutan Rakyat Bekasi yang berbunyi :
(1) Penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia,
(2) Pengembalian seluruh Jawa Barat kepada Negara Republik Indonesia,
(3) Tidak mengakui lagi adanya pemerintahan di daerah Bekasi, selain Pemerintahan Republik Indonesia,
(4) Menuntut kepada Pemerintah agar nama
Kabupaten Jatinegara diganti menjadi Kabupaten Bekasi. Upaya para pemimpin Panitia Amanat Rakyat Bekasi untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak terus dilakukan. Diantaranya mendekati para pemimpin Masjumi, tokoh militer Mayor Lukas Kustaryo dan Moh. Moefreini Mukmin) di Jakarta. Pengajuan usul dilakukan tiga kali antara bulan Pebruari sampai dengan bulan Juni 1950 hingga akhirnya setelah dibicarakan dengan DPR RIS, dan Mohammad Hatta menyetujuim penggantian nama "Kabupaten Jatinegara" menjadi "Kabupaten Bekasi ". Persetujuan pembentukan Kabupaten Bekasi semakin kuat setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 14 Tahun 1950. Kabupaten Bekasi secara resmi dibentuk dan ditetapkan tanggal 15 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Kabupaten Bekasi. Selanjutnya pada tanggal 2 April 1960 Pusat Pemda Bekasi semula dipusatkan di Jatinegara (sekarang Markas Kodim 0505 Jayakarta, Jakarta) dipindahkan ke gedung baru Mustika Pura Kantor Pemda Bekasi yang terletak diBekasi Kaum JI. Jr. H. Juanda.
Geografis.
Secara geografis Kabupaten Bekasi berada diantara :
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Jawa
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Bogor
- Sebelah Barat : berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Bekasi
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Karawang
Kabupaten Bekasi memiliki luas wilayah 1.484,37 Km
Gb. Peta wilayah Kabupaten Bekasi
· jumlah penduduk
hingga tahun 2007 sebanyak 2,7 juta jiwa, sehingga kepadatan penduduk di Kabupaten Bekasi
sebesar 6465 jiwa/Km.
· Visi dan Misi
a. Visi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No: 33 Tahun 2001 dengan memperhatikan Visi Pembangunan Nasional dan Visi Provinsi Jawa Barat, Visi Kabupaten Bekasi adalah : “Manusia Unggul yang Agamis berbasis Agribisbis dan Industri Berkelanjutan”
b. Misi
1. Meningkatkan kualitas manusia yang sehat, pinter, dan bener
2. Meningkatkan profesionalisme institusi Pemerintah Daerah, DPRD, dan Masyarakat.
3. Mendorong terciptanya masyarakat berbudaya, demokratis, dan agamis
4. Memberdayakan usaha kecil, menengah, dan besar yang berbasis pada ekonomi kerakyatan
5. Menegakkan supremasi hukum dan ketertiban
6. Mengembangkan prasarana dan sarana publik secara terpadu
7. Mengharmonisasikan tata ruang yang berbasis kepedulian terhadap lingkungan.
Perekonomian
Perekonomian Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi, diantaranya kawasan industri Jababeka, EJIP, Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal.
Gb. Kawasan Industri di wilayah kabupaten Bekasi
Jenis Industri unggulan yang ada di Kabupaten Bekasi:
1. Jenis elektronika lokasi kawasan industri
2. Jenis tekstil/ pakaian jadi lokasi kawasan industi
3. Jenis komponen kendaraan lokasi kawasan industri
4. Jenis boneka lokasi kawasan industri
5. Jenis kamasan lokasi Kecamatan Setu
6. Jenis bordir lokasi Kecamatan Tambun Selatan
7. Jenis tas kulit ular lokasi Kecamatan Cabangbungin
Pertambangan
1. Minyak bumi. Beberapa sumur minyak bumi yang telah dieksplorasi terdapat di Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di Babelan, Muaragembong.
2. Gas alam. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas yang sudah berproduksi terdapat di Jatirarangon.
Infrastruktur Kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian sebagai berikut:
a. Fasilitas pasar tradisional, pusat-pusat perbelanjaan, dan sentra perdagangan,
b. Transportasi terpadu (akses jalan dan angkutan umum, kereta api, sarana angkutan air serta pelabuhan),
c. Perumahan dan ruko,
d. Fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan untuk mencetak SDM berkualitas,
dan beberapa prasarana lain baik yang masih dalam tahap pembangunan maupun sudah beroperasi.
a. Fasilitas pasar tradisional, pusat-pusat perbelanjaan, dan sentra perdagangan,
b. Transportasi terpadu (akses jalan dan angkutan umum, kereta api, sarana angkutan air serta pelabuhan),
c. Perumahan dan ruko,
d. Fasilitas kesehatan dan fasilitas pendidikan untuk mencetak SDM berkualitas,
dan beberapa prasarana lain baik yang masih dalam tahap pembangunan maupun sudah beroperasi.
· Pusat Perbelanjaan Di Kabupaten Bekasi
Salah satu pusat grosir di kabupaten Bekasi adalah Sentral Grosi Cikarang (SGC).merupakan pusat perdagangan pertama & terbesar di kawasan Cikarang, hadir dengan konsep pasar grosir modern. Didukung oleh lokasi yang sangat strategis dengan pangsa pasar yang menjanjikan, SGC memiliki prospek bisnis yang sangat cerah di masa mendatang.
Gb. Salah satu pusat perbelanjaan di kabupaten Bekasi
Tidak hanya pusat grosir yang terdapat di kabupaten Bekasi, ada juga pusat perbelanjaan sayur mayur yakni pasar Induk Cibitung. Dan sekarang Sudah dibuka ” Pasar Induk Ikan Cibitung ” Lokasi Strategis , Bersih, Tertib & Aman. Di Kawasan Terpadu Pasar Induk CIbitung Buah & Sayur.
“Pemindahan Pasar Ikan Muara Angke dan Pasar Ikan-Jakarta”.
- Timbangan Pasti pas
- Jenis Ikan lengkap
- Bebas Banjir
- Bongkar Muat praktis
- Keamanan 24 jam
- Kwalitas Ikan terjamin
“Pemindahan Pasar Ikan Muara Angke dan Pasar Ikan-Jakarta”.
- Timbangan Pasti pas
- Jenis Ikan lengkap
- Bebas Banjir
- Bongkar Muat praktis
- Keamanan 24 jam
- Kwalitas Ikan terjamin
Gb. Suasana pasar induk cibitung
· Transfortasi
Ada beberapa sarana transfortasi di kabupaten Bekasi diantaranya:
1. stasiun yang terdapat di wilayah kabupaten Bekasi diantaranya stasiun Tambun, stasiun Cikarang, dan stasiun Lemahabang.
Gb. Stasiun lemahabang
2. Terminal di wilayah kabupaten Bekasi hanya ada satu yaitu terletak di cikarang, terminal ini bernama Terminal Cikarang. Yang mempunyai beberapa jurusan ke kota-kota besar di jawa, dan disini pusat transfortasi umum kabupaten Bekasi.
Gb. Kantor Terminal Cikarang
· Perumahan
Salah satu perumahan yang terdapat di wilayah kabupaten Bekasi adalah Kompleks Perumahn Lippo Cikarang. Kompleks Perumahan Lippo Cikarang merupakan salah satu kawasan perumahan yang ada di Cikarang. Merupakan milik Perusahaan Pengembang Property Lippo Land yang juga pemilik perumahan Lippo Karawaci Tangerang. Adapun Keuntungan tinggal di Lipo Cikarang yaitu :
1. Berada di Jantung Kota Cikarang
2. Berada di Pusat Bisnis Kota Cikarang
3. Dekat dengan Hotel, Water Boom, Rumah Sakit, Klinik Kesehatan, Restoran, Caf, Spa, Apartemen dan Mal Lippo Cikarang
4. Insfrastruktur Jalan Underground System
5. Berada dekat dengan View Danau
6. Dilengkapi dengan WIFI AREA
7. Dekat dengan Pintu Tol Km. 31 Cikarang Barat dan Dekat dengan Pintu Tol Km. 34,7 Jakarta Cikampek (Segera di buka Desember 2009).
8. Memiliki Jalan yang Lebar dan Luas Serta Dilengkapi dengan Keamanan 24 Jam
9. Banyak Penghijauan dan Dilengkapi dengan Water Wall
10. Memiliki Lingkungan yang Bersih dan Suasana Alam yang Asri
1. Berada di Jantung Kota Cikarang
2. Berada di Pusat Bisnis Kota Cikarang
3. Dekat dengan Hotel, Water Boom, Rumah Sakit, Klinik Kesehatan, Restoran, Caf, Spa, Apartemen dan Mal Lippo Cikarang
4. Insfrastruktur Jalan Underground System
5. Berada dekat dengan View Danau
6. Dilengkapi dengan WIFI AREA
7. Dekat dengan Pintu Tol Km. 31 Cikarang Barat dan Dekat dengan Pintu Tol Km. 34,7 Jakarta Cikampek (Segera di buka Desember 2009).
8. Memiliki Jalan yang Lebar dan Luas Serta Dilengkapi dengan Keamanan 24 Jam
9. Banyak Penghijauan dan Dilengkapi dengan Water Wall
10. Memiliki Lingkungan yang Bersih dan Suasana Alam yang Asri
· Tempat rekreasi
Tempat rekreasi yang terkenal di wilayah kabupaten Bekasi adalah Waterboom Lippo Cikarang, Water Boom Lippo Cikarang, didisain khusus sebagai Taman Rekreasi Air Kelas Dunia dengan konsep nuansa alam Bali yang eksotik. Berbagai macam aktivitas dan atraksi Air yang menarik, unik, dan mengasyikkan dan penuh petualangan bagi anak-anak, remaja sampai dewasa dapat Anda rasakan!!
Gb. Waterboom Lippo Cikarang
· Rumah Sakit
Pemerintah kabupaten Bekasi mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah tahun 2009. RSUD Kab. Bekasi melayani masyarakat Kabupaten Bekasi dengan pelayanan askes, dan jamsostek. Dan bagi rakyat yang tidak mampu dapat dibantu dalam pembiyayaan rumah sakit, RSUD Kab. Bekasi terletak di dekat pasar Induk Cibitung. RSUD Kab. Bekasi memiliki ahli dokter, dari dokter umum, dokter spesialis mata, dokter spesialis kulit, dsb.
Gb. RSUD Kab. Bekasi
· Pendidikan
Pendidikan sangat penting untuk dikembangkan, agar menghasilkan SDM yang berkualitas. Pemerintah Kabupaten Bekasi mengajak rakyat yang kurang mampu untuk bersekolah, dan juga mengajak anak putus sekolah untuk sekolah kembali.
Di wilayah kabupaten Bekasi, seidaknya terdapat 11 kriteria sekolah, yakni TK, SD Swasta, SD Negeri, SLTP Swasta, SLTP Negeri, Madrasah Tsanawiyah, SLTA Swasta, SLTA Negeri, MA, dan SLB. Dari kesebelas kriteria sekolah tersebut, dapat dituliskan jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Bekasi. Yakni:
1. Taman kanak-kanak berjumlah 241
2. Sekolah Dasar Negeri berjumlah 700
3. Sekolah Dasar Swasta berjumlah 65
4. Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 156
5. SLTP Negeri berjumlah 54
6. SLTP Swasta berjumlah 124
7. Madrasah Tsanawiyah berjumlah 114
8. SLTA Negeri berjumlah 20
9. SLTA Swasta berjumlah 60
10. Madrasah Aliyah berjumlah 34
11. SLB berjumlah 2
Salah satu sekolah yang terkenal di wilayah Cikarang Barat yakni SMP Negeri 1 Cikarang Barat, yang berlokasi di Jl. Imam bonjol II Cikarang Barat.
Gb. Gerbang utama SMPN 1 Cikarang Barat
Peninggalan
· Gedoeng Juang
Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Bekasi yang letaknya berdampingan dengan Jakarta memiliki sejarah perjuangan melawan penjajah yang tak kalah heroik. Perjuangan rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya Chairil Anwar, Karawang-Bekasi.
Yang menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun. Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada tahun 1910.
Gedung tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik Indonesia (RI). Perlu diketahui bahwa pada saat revolusi kemerdekaan, garis demarkasi yang memisahkan daerah Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan Belanda terletak didaerah Sasak Jarang, sekarang menjadi perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur dengan Kecamatan Tambun dan merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.
Akibat serangan bertubi-tubi, pertahanan pasukan Belanda di Bekasi sering ditinggalkan. Mereka kemudian memusatkan diri ke daerah Klender Jakarta Timur. Sebaliknya, para pejuang Indonesia menjadikan gedung tinggi ini sempat dijadikan sebagai pertahanan di front pertahanan Bekasi- Jakarta.
Gb. Gedoeng Juang Tambun
Di gedung yang mempunyai makna monumental ini, perudingan dan pertukaran tawanan perang terjadi. Lokasi pelaksanaan pertukaran tawanan sendiri dilakukan di dekat Kali Bekasi yang kini tidak jauh dari rumah pegadaian Bekasi. Banyak tentara Jepang meninggal dibantai dan dibuang di Kali Bekasi, membuat setiap tahun tentara Jepang selalu melakukan tabur bunga di kali yang membentang kota Bekasi ini.
Dalam pertukaran tawanan, pejuang-pejuang RI oleh Belanda dipulangkan ke Bekasi, dan tawanan Belanda oleh pejuang RI dipulangkan ke Jakarta lewat kereta api yang lintasannya persis berada di belakang Gedung Juang. Gedung yang tidak jauh dari Pasar Tambun Bekasi ini, juga pernah dijadikan sebagai Pusat Komando Perjuangan RI pada masa perjuangan fisik. Gedung ini selalu menjadi sasaran tembak pesawat udara dan meriam Belanda. Banyak keanehan pada gedung ini. Ketika meriam Belanda dijatuhkan di atas bangunan tersebut, ternyata meriam itu tidak meledak dan hanya merusak sebagian kecil bangunan.
Akhir 1947, ketika Belanda menghianati perundingan Linggarjati tanggal 21 Juli, Belanda mengadakan aksi pertama (dikenal sebagai Agresi Militer Belanda Pertama). Mengingat gedung ini merupakan markas basis pertahanan, maka tidak mengherankan bila di sekitar gedung ini sering terjadi pertempuran dan pembantaian yang bertubi-tubi. Bahkan gedung ini pernah di duduki Belanda/NICA hingga tahun 1949. Namun, gedung yang sangat mempunyai nilai sejarah dan merupakan kebanggaan mayarakat Bekasi ini, kembali berhasil direbut oleh pejuang Bekasi pada awal 1950.
Budaya
· Tari Topeng Bekasi
Salah satu teater rakyat yang penyajiannya total dan intim adalah Topeng Bekasi. Total artinya melibatkan beberapa unsur seni seperti seni musik, tari, vokal, sastra, dan seni peran. Intim artinya terjalinnya hubungan yang akrab antara penonton dan pemain ketika pertunjukkan berlangsung.
Tokoh yang berjasa mengembangkan topeng bekasi adalah Kacrit dan Seli. Kedua tokoh ini besar andilnya dalam mempopulerkan seni topeng Bekasi.
Bentuk Pertunjukkan topeng Bekasi susunannya sebagai berikut:
- Pemukulan gong sebanyak naktu hari
- tatalu
- Ijab Kabul
- Penyajian tari-tarian
- Penyajian lawakan
- Penyajian lakon cerita
Pertunjukkan Topeng Bekasi diawali dengan menabuh goong sebanyak naktu (nilai hurup Sunda untuk menghitung hari baik dan buruk). Misalnya bila pertunjukan dilakukan senin goong ditabuh empat kali. Selasa tiga kali, rabu 7 kali, kamis 8 kali, saptu 9 kali, dan minggu 5 kali.
Selanjutnya penyajian tatalu yang diawali dengan bunyi rebab pada lagu oray-orayan. Ijab kabul dilakukan pada pertunjukkan topeng dalam acara hajatan keluarga, tapi jika pertunjukkan dilaksanakan dalam acara hiburan biasanya diisi dengan sambutan-sambutan dari penyelenggara.
Gb. Tari Topeng Bekasi
Kemudian ditampilkan tari-tarian, tarian pertama ditampilkan tari topeng tunggal. Tari topeng tunggal menampilkan tiga karakter. Setiap karakter digambarkan dengan menggunakan topeng yang berbeda yaitu topeng subadra, kedok satria ladak dan kedok rahwana. Tarian ini dibawakan oleh penari wanita. Berikutnya penampilan lipet gandes dengan bodor. Selanjutnya disajikan pula beberapa tarian seperti enjot-enjotan, kang aji dan tarian oncom lele.
Selesai penyajian tari ditampilkan lakonan dengan cerita yang bertemakan kehidupan sehari-hari dalam keluaraga seperti ngaruju, ngalinter, bodo pinter, ngabongkak dll. Acara ini bisa disebut ngajantuk.
Kriteria Daerah Rawan Bencana Sosial di Kabupaten Bekasi
· . Sosial Politik.
Kesadaran politik dikalangan masyarakat di Kabupaten Bekasi termasuk di Kecamatan Tambun Utara sudah ada. Selama berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) relatif tidak pernah menimbulkan konflik, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi rakyat berlangsung aman. Namun tidak demikian dalam proses pemilihan kepala desa, khususnya di Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan, pelaksanaan pemilihan kepala desa seringkali menimbulkan kerusuhan antar pendukung. Hal tersebut terkait dengan adanya semacam “bela kampung” oleh warga masyarakat terhadap calon kepala desa yang didukungnya.
· Sosial Ekonomi
Secara sosial ekonomi, masyarakat di Kabupaten Bekasi khususnya di Kecamatan Tambun Utara terdiri atas masyarakat kaya (25 %), menengah (25 %), dan masyarakat yang miskin (50 %). Masyarakat miskin di Kecamatan Tambun utara sebagaimana di tempat-tempat lainnya tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hubungan sosial dari ketiga lapisan ekonomi diantara masyarakat tersebut kurang berjalan mulus, yakni masyarakat yang kaya kurang dapat merangkul masyarakat di bawahnya dalam aktivitas ekonomi, sehingga yang kuat atau kaya dengan yang lemah atau miskin tampak menonjol.
· Urbanisasi dan Industri
Kabupaten Bekasi merupakan daerah urbanisasi dengan intensitas tinggi, yang ditandai dengan tingginya penduduk pendatang (temporer) yang memenuhi ruang wilayah Bekasi. Begitu pula pertumbuhan industri yang pesat yang ditandai dengan banyaknya pembangunan pabrik berskala nasional, menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri.
· Keragaman Keyakinan.
Dari berbagai pandangan para tokoh yang hadir pada saat dilaksanakan diskusi kelompok terfokus, terungkap bahwa di beberapa kecamatan Kabupaten Bekasi terdapat beberapa hal berkaitan dengan keragaman keyakinan, yaitu :
a. Adanya kelompok Ahli Sunnah Waljamaah (di Desa Sriamur) yang berasal dari luar dan memiliki perbedaan keyakinan dengan mayoritas umat Islam di Kabupaten Bekasi.
b. Adanya rumah yang dijadikan tempat peribadatan oleh warga pendatang di tengah-tengah pemukiman warga yang berbeda keyakinan agama.
c. Terdapat sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Forum Komunikasi Sunda Nusantara, yang ingin mendirikan negara sendiri.
5. Kekuatan personil penegak hukum, khususnya petugas Kepolisian yang belum memadai, khususnya di Kecamatan Tambun Utara. Dengan jumlah personil 123 orang di Polsek Tambun Utara yang meliputi wilayah kerja di Kecamatan Tambun Utara dan Tambun Selatan, dengan jumlah penduduk di dua kecamatan tersebut sekitar 70.000 jiwa, masih jauh dari ideal guna mengantisipasi jika terjadi kerusuhan di masyarakat. Rasio normal personil Polsek adalah 1 : 500.
· . Issu yang mendasari terjadinya konflik/bencana sosial di Kabupaten Bekasi.
1. Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa sering terjadi benturan antar pendukung, sehingga menimbulkan ketegangan dan rawan konflik.
2. Pendirian bangunan tempat peribadatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga menimbulkan potensi konflik.
3. Pengangguran yang cukup tinggi di wilayah dimana terdapat perusahaan/pabrik yang cukup besar, karena warga masyarakat sekitar pabrik hanya sebagian kecil yakni sekitar 3 % yang diterima bekerja di pabrik tersebut.
4. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang Indonesia sebagai negara kesatuan yang berdaulat, sehingga menimbulkan faham ingin mendirikan negara di atas negara.
5. Banyak pendatang yang masuk ke wilayah Bekasi dengan membawa faham atau aliran dalam Islam yang tidak sesuai dengan mayoritas umat Islam pribumi di Bekasi.
6. Banjir tahunan ; terdapat 7 titik rawan banjir dipinggiran sungai Bekasi, sehingga mengakibatkan konflik antar penduduk berkaitan dengan tanggul saluran air.
7. Perjudian, penyalahgunaan minuman keras dan narkoba, pencurian, dan premanisme merupakan masalah sosial yang cukup menonjol terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi.
Jenis konflik yang terjadi di Kabupaten Bekasi.
1. Bentrokan antar pendukung dalam pemilihan kepala desa, khususnya desa-desa diwilayah Kecamatan Tambun Utara dan Kecamatan Babelan, namun sifatnya insidental dan tidak meluas menjadi konflik sosial yang berkepanjangan.
2. Konflik vertikal antara sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Forum Komunikasi Sunda Nusantara yang ingin mendirikan negara sendiri.
3. Akibat adanya rumah tempat tinggal yang dijadikan tempat kegiatan peribadatan oleh agama tertentu yang berbeda dengan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk setempat, masyarakat pribumi merasa terganggu dengan acara-acara peribadatan, sehingga menimbulkan issu akan ada pengerahan masa.
4. Konflik latent terkait dengan pendirian bangunan tempat peribadatan yangdipandang oleh masyarakat kurang tepat, sehingga potensi konflik bernuansa agama cukup tinggi.
5. Perselisihan antar warga yang tinggal disekitar bantaran sungai, yang berfokus pada masalah tanggul saluran air.
6. Konflik latent terkait dengan pengangguran yang tinggi di tengah-tengah daerah industri/pabrik, sangat potensial menimbulkan konflik.
Dampak yang ditimbulkan akibat konflik sosial di Kabupaten Bekasi.
- Dalam pemilihan kepala desa terjadi keresahan di kalangan warga masyarakat bahwa konflik atau bentrokan antar pendukung calon kepala desa dapat menimbulkan ketegangan sosial antar warga masyarakat.
- Beberapa warga masyarakat ada yang terbujuk untuk mengikuti faham forum komunikasi Sunda Nusantara yang ingin mendirikan negara sendiri.
- Keresahan warga masyarakat pribumi sehubungan dengan adanya rumah tempat tinggal yang dijadikan sebagai tempat acara peribadatan oleh para pendatang, serta bangunan tempat peribadatan yang dinilai kurang tepat. Hal tersebut menimbulkan ketegangan sosial antar umat beragama.
- Ketegangan sosial antar sesama warga masyarakat ketika terjadi banjir tahunan terkait dengan masalah tanggul saluran air.
- Kecemburuan sosial di kalangan masyarakat (penganggur) terhadap pimpinan perusahaan/pabrik yang lebih banyak mempekerjakan pegawai pabrik yang berasal dari luar daerah.
- Keresahan di kalangan warga masyarakat akibat tindak kekerasan dari perilaku premanisme, pencurian, perjudian dan penyalahgunaan minuman keras.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi dan mencegah konflik sosial di Kabupaten Bekasi.
1. Guna mengantisipasi bentrokan atau konflik antar pendukung dalam pemilihan kepala desa di masa-masa mendatang, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi dan instansi terkait melakukan berbagai upaya baik berupa penyuluhan kepada masyarakat maupun pembinaan lainnya agar warga masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing. Demikian pula pihak pemerintahan masing-masing desa bersama-sama dengan tokoh masyarakat melakukan upaya menjaga kedamaian agar daerahnya lebih kondusif khususnya dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa, antara lain melalui Forum Silaturahmi, yang diadakan 2 kali dalam sebulan.
2. Pihak Polres Kabupaten Bekasi telah melakukan tindakan represif terhadap kelompok atau pengikut Forum Komunikasi Sunda Nusantara, berupa pemanggilan sekaligus dilakukan upaya penyadaran.
Gb. Polres Kabupaten Bekasi
3. Terkait dengan adanya faham atau aliran keagamaan serta tempat-tempat peribadatan yang dipandang telah menimbulkan keresahan masyarakat, pihak Polres selalu menurunkan tim untuk melakukan invenstigasi guna mengetahui potensi konflik, sekaligus melakukan upaya pembinaan kerukunan antar umat beragama.
4. Pihak BPM Kabupaten Bekasi secara terus menerus melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi bencana yang terjadi, baik melalui penyuluhan maupun pertemuan-pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat.
5. Berbagai kegiatan masyarakat yang bercirikan adanya nilai-nilai kearifan lokal terus dijaga dan ditingkatkan keberlangsungannya, seperti pengajian rutin yang dilakukan majelis taklim di masing-masing masjid, memelihara sikap kegotong- royongan warga masyarakat yang masih ada, serta mempertahankan kesenian khas Bekasi yaitu Tari Topeng, dan qasidahan.
6. Terkait dengan maraknya pencurian, serta masalah sosial seperti perjudian, penyalahgunaan Narkoba, dan premanisme, pihak Polres Kabupaten Bekasi selalu pro-aktif untuk melakukan tindakan penertiban.
0 komentar:
Posting Komentar